Cara Membuat Call to Action

Cara Membuat Call to Action - Di materi sebelumnya aku udah membahas gimana cara membuat headline yang bisa menarik perhatian target konsumen,
Cara Membuat Call to Action
Cara Membuat Call to Action

Cara Membuat Call to Action

Cara Membuat Call to Action - Di materi sebelumnya aku udah membahas gimana cara membuat headline yang bisa menarik perhatian target konsumen, sekarang aku mau bahas bagian copywriting lain yang tak kalah penting dari headline yaitu Call to Action (CTA).

Call to Action Checklist

Kenapa aku bilang bagian yang nggak kalah penting, karena kalau headline itu kan menentukan apakah target konsumen mau lanjut baca copy atau nggak. 

Call to action ini yang menentukan apakah target konsumen kamu mau melakukan suatu tindakan sesuai dengan tujuan kita atau tidak. 

Intinya call to action adalah kata-kata pamungkas atau punchline untuk meyakinkan target konsumen kamu. 

Lalu gimana sih cara menulis call to action yang ampuh menyihir target konsumen untuk melakukan suatu tindakan?. 

Prinsipnya tuh hampir sama dengan menulis headline kamu tetap harus memasukkan formula-formula dan menerapkan Psychological Triggers yang udah kita pelajari di materi sebelumnya.

Tapi untuk mempermudah pembuatan call to action kamu bisa membuat ceklis terlebih dahulu, yang berisi daftar pertanyaan atau key points yang berfungsi sebagai guidance call to action yang akan dibuat. 

Nah, apa aja ya isi ceklisnya? berikut ceklistnya:

  1. Ketahui Goals Iklan
  2. Benefit Untuk Target Konsumen
  3. Style yang Digunakan
  4. Cara Mengurangi Risiko Penolakan
  5. Gunakan Kata yang Bersifat Mendesak 
Call to Action Checklist
Call to Action Checklist

Ketahui Goals Iklan

Pertama kamu harus tahu goals dari iklan mu karena tiap goals pasti punya pendekatan atau call to action yang berbeda. 

Goals ini bisa berupa peningkatan sales peningkatan subscriber atau juga yang lainnya. 

Benefit Untuk Target Konsumen

Kedua, apa yang akan target konsumen dapat kalau mereka melakukan sebuah tindakan, sisipkan nilai atau keuntungan apa yang bisa target konsumen dapat kalau mereka melakukan sebuah tindakan.

Misalnya nih, uji coba gratis 30 hari. Tipe call to action ini digunakan netflix untuk menarik perhatian target konsumen-nya. 

Kalau dilihat, kalimat yang digunakan tuh super simpel, tapi berhasil mendatangkan para subscriber baru.

Style yang Digunakan

Yang ke-3 style dan bahasa seperti apa yang kamu mau gunakan. 

Ini sesuaikan lagi dengan target konsumen kamu ya, contohnya ada beberapa iklan yang menggunakan call to action yang singkat padat dan jelas. 

Biasanya, kata utama yang digunakan adalah kata kerja seperti subscribe, download, baca, atau beli sekarang. 

Tujuannya agar tetap terlihat simpel dan seringkas mungkin, namun tetap mengena di benak pembaca nya. 

Nah tipe ini biasanya digunakan pada iklan yang sudah sangat jelas target konsumennya sehingga tidak perlu effort khusus untuk membuat mereka melakukan suatu tindakan, contohnya tuh iklan Apple watch

Call to action digunakan tuh Shop Now, singkat padat dan super jelas. Berhasil nggak? Berhasil banget apalagi untuk Apple fanboy yang memang jadi target konsumennya mereka. 

Ada juga style call to action yang menggugah sisi emosional, buat mereka merasa kalau call to action ini memang relate banget sama mereka atau membuat mereka tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu. 

Caranya yaitu gunakan kalimat ajakan yang personal, anggap kalau kamu memang berbicara langsung dengan target konsumen secara personal. 

Seperti sedang mengajak teman, misalnya seperti email marketing ini, pertama kalimat terakhirnya terbilang powerful karena menyebut nama target konsumen, seolah-olah sedang mengobrol secara personal. 

Yang kedua, call to actionnya juga bukan sekedar "ayo donasi sekarang", tapi lebih menunjukkan sisi emosional dan harapan dengan menyebut "Dilla pasti sembuh". 

Ada lagi contoh style yang unik seperti call to action berikut, penggunaan kata enjoy bisa dibilang berbeda dari yang lain.

Kata enjoy ini seolah bilang, selamat menikmati diskon yang ada dan memastikan kalo target konsumen menikmati promo yang diberikan. 

Cara Mengurangi Risiko Penolakan

Keempat, cara apa yang mau kamu gunakan untuk mengurangi resiko penolakan dari target konsumen.

Pastikan kalimat yang kamu gunakan harus persuasif paparkan unique selling point dan benefit dari produk yang kamu pasarkan, supaya makin meyakinkan pembaca untuk mau melakukan tindakan.

Kamu bisa memberikan aspek social proof atau bukti sosial sebagai Psychological Triggers dalam call to action yang kamu buat. 

Misalnya seperti ini, call to action ini tuh mengajak target konsumennya untuk subscribe dengan menyebut bahwa sudah ada 300000 tenaga marketing yang suscribe di web ini. 

Mereka juga mengiming-iming benefit coba gratis jika mereka subscribe sekarang. 

Gunakan Kata yang Bersifat Mendesak

Kelima, apakah call to action kamu bersifat mendesak? kalo iya, tambahkan kata sekarang, segera, buruan atau gak pake lama.  

Call to action ini sebenarnya mirip dengan point urgent dalam formula yang udah kita bahas di video sebelumnya. 

Menyelipkan sisi urgensi dalam call to action terbilang ampuh, karena bisa membuat target konsumen melakukan sebuah tindakan secara cepat. 

Nah, contohnya kayak gini nih, banner ini bahkan menggunakan 2 kalimat call to action sekaligus. Pertama adalah klik disini dan yang kedua adalah klaim voucher sekarang. 

Poin urgent-nya diwakilkan oleh kata sekarang, yang secara tidak langsung membuat target konsumennya mau segera mengklaim voucher tersebut. 

Gimana udah paham kan tentang panduan menulis call to action?. 

Supaya lebih paham lagi di materi selanjutnya aku akan coba mempraktikkan bagaimana cara menulis sebuah copy di media cetak, media luar ruangan, dan juga media digital. 

Kira-kira bakal susah nggak ya? Temukan jawabannya di materi selanjutnya sampai jumpa.

FAQ Membuat Call to Action

Apa contoh kalimat call to action?

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat "call to action" dalam bahasa Indonesia:
  1. "Beli sekarang dan dapatkan diskon 20%!"
  2. "Daftar sekarang untuk mendapatkan akses eksklusif ke konten premium kami!"
  3. "Segera hubungi kami untuk konsultasi gratis!"
  4. "Jangan lewatkan kesempatan ini, pesan sekarang sebelum kehabisan!"
  5. "Gabunglah dengan komunitas kami dan dapatkan berita terbaru langsung ke email Anda!"
  6. "Klik di sini untuk memulai perjalanan menuju keberhasilan Anda!"
  7. "Dapatkan penawaran spesial hanya untuk hari ini. Buruan, sebelum terlambat!"
  8. "Unduh aplikasi kami sekarang dan nikmati kemudahan akses ke layanan kami!"
  9. "Langganan newsletter kami untuk mendapatkan tips dan trik eksklusif langsung ke kotak masuk Anda!"
  10. "Ajukan permohonan Anda hari ini dan dapatkan keputusan cepat!"
Kalimat-kalimat ini mengandung ajakan langsung kepada audiens untuk melakukan tindakan tertentu seperti membeli, mendaftar, menghubungi, mengklik, atau mengunduh. Tujuannya adalah untuk mendorong pembaca atau pengguna untuk melakukan tindakan yang diinginkan dan berinteraksi lebih lanjut dengan produk, layanan, atau penawaran yang diberikan.

Apa itu tombol call to action?

Tombol "call to action" (CTA) adalah elemen interaktif dalam desain atau tata letak suatu halaman web, iklan, atau konten digital lainnya yang dirancang untuk mendorong pengguna untuk melakukan tindakan tertentu. Tombol CTA biasanya berbentuk kotak atau lingkaran dengan teks yang menarik perhatian dan mengajak pengguna untuk melakukan tindakan spesifik, seperti mengklik, mendaftar, membeli, atau menghubungi.

Tombol CTA bertujuan untuk menjadi titik fokus yang jelas dan mudah dikenali dalam tampilan atau halaman, sehingga memudahkan pengguna untuk mengambil tindakan yang diinginkan. Tombol CTA sering ditempatkan di tempat yang strategis, seperti bagian atas halaman, di tengah konten, atau di bagian bawah setelah membaca informasi produk atau layanan.

Tombol CTA harus dirancang dengan perhatian khusus agar menarik perhatian dan mengkomunikasikan pesan dengan jelas. Penggunaan warna kontras, teks yang kuat, dan kalimat singkat yang mengajak langsung adalah beberapa elemen desain yang umum digunakan untuk membuat tombol CTA lebih efektif.

Tujuan utama tombol CTA adalah mendorong pengguna untuk melakukan tindakan yang diinginkan, seperti mengarahkan mereka ke halaman tujuan, memulai proses pembelian, mengisi formulir, atau melakukan langkah-langkah lain yang mendukung tujuan bisnis atau interaksi pengguna.

Dalam desain digital, tombol CTA merupakan elemen penting yang membantu mengarahkan pengguna ke tindakan yang diinginkan dan meningkatkan konversi atau partisipasi dalam halaman atau konten tersebut.

Apa itu call to action di Instagram?

Call to Action (CTA) di Instagram adalah permintaan atau ajakan yang diberikan kepada pengguna Instagram untuk melakukan tindakan tertentu setelah melihat atau berinteraksi dengan konten yang diposting. CTA dapat berupa teks, tombol, atau instruksi yang dirancang untuk mendorong pengguna untuk terlibat lebih lanjut dengan konten, mengikuti akun, mengklik tautan, membagikan konten, atau melakukan tindakan lain yang diinginkan oleh pemilik akun.

Beberapa contoh CTA di Instagram antara lain:
  1. "Klik link di bio untuk informasi selengkapnya"
  2. "Swipe ke kiri untuk melihat produk lebih lanjut"
  3. "Tag temanmu yang akan menyukai konten ini"
  4. "Komentari pendapatmu di bawah"
  5. "Ikuti akun kami untuk update terbaru"
  6. "Dapatkan penawaran spesial dengan DM kami"
  7. "Gunakan hashtag kami untuk kesempatan tampil di akun kami"
CTA di Instagram bertujuan untuk memandu pengguna untuk melakukan tindakan yang relevan dengan tujuan akun atau konten yang diposting. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan keterlibatan pengguna, mendapatkan pengikut baru, memperluas jangkauan konten, atau mengarahkan pengguna ke laman web atau penawaran yang lebih rinci.

Pemilik akun Instagram dapat menggunakan CTA dengan bijaksana untuk memotivasi dan memandu pengguna dalam melakukan tindakan yang diinginkan serta mencapai tujuan mereka dalam penggunaan platform sosial ini.

Apa pentingnya call to action?

Call to Action (CTA) memiliki beberapa pentingnya yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
  1. Mengarahkan Tindakan: CTA membantu mengarahkan pengguna atau audiens untuk melakukan tindakan tertentu setelah melihat atau berinteraksi dengan konten. Dengan memberikan instruksi yang jelas dan ajakan yang menarik, CTA membantu menghindari ketidakjelasan dan memandu pengguna menuju langkah yang diinginkan.
  2. Meningkatkan Keterlibatan: Dengan menggunakan CTA yang efektif, pemilik konten atau pemasar dapat meningkatkan keterlibatan pengguna. Ajakan yang mengundang pengguna untuk mengomentari, berbagi, atau melibatkan diri secara aktif dapat meningkatkan partisipasi dan interaksi dalam konten.
  3. Mengarahkan Lalu lintas: CTA dapat membantu mengarahkan pengguna ke halaman tujuan yang relevan. Baik itu halaman penjualan, formulir pendaftaran, artikel blog, atau tautan eksternal, CTA membantu memandu pengguna ke laman yang dirancang untuk tujuan khusus.
  4. Meningkatkan Konversi: Dengan menggunakan CTA yang persuasif dan jelas, pemilik bisnis atau pemasar dapat meningkatkan tingkat konversi. CTA yang efektif dapat memotivasi pengguna untuk melakukan pembelian, mendaftar, mengisi formulir, atau melakukan tindakan yang diinginkan.
  5. Mengukur Kinerja: Penggunaan CTA juga membantu dalam mengukur kinerja konten atau kampanye pemasaran. Dengan melacak tindakan yang dilakukan melalui CTA, pemilik konten dapat memperoleh wawasan tentang seberapa berhasil atau efektif suatu konten atau kampanye dalam mencapai tujuan mereka.
Secara keseluruhan, CTA penting karena membantu memandu pengguna dalam mengambil tindakan, meningkatkan keterlibatan, mengarahkan lalu lintas, meningkatkan konversi, dan mengukur kinerja konten atau kampanye. Dengan menggunakan CTA yang tepat, pemilik konten atau pemasar dapat meningkatkan interaksi pengguna, mencapai tujuan bisnis, dan memperoleh informasi berharga tentang respons pengguna terhadap konten yang disampaikan.

Video Cara Membuat Call to Action

Artikel copywriting lainnya hanya di www.ceroboh.com