Copywriting : Creative Thinking

Copywriting : Creative Thinking - Di video sebelumnya aku udah nge-bahas bahas soal basic skills pertama yang harus dimiliki seorang copywriter yaitu

Creative Thinking
Creative Thinking

Copywriting : Creative Thinking

Copywriting : Creative Thinking - Di materi sebelumnya aku udah nge-bahas bahas soal basic skills pertama yang harus dimiliki seorang copywriter yaitu kemampuan menulis. Nah di materi kali ini aku akan bahas soal basic skills kedua yaitu creative thinking.

Pengertian Creative Thinking

Nah apa sih creative thinking itu? 

Creative thinking adalah kemampuan melihat suatu hal atau masalah dari sudut pandang yang berbeda tujuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan original khususnya dalam hal ide. 

Lalu kenapa ya creative thinking itu diperlukan dalam copywriting

Karena saat ini persaingan iklan antar brand itu semakin ketat kalau kamu nggak bisa berpikir kreatif, pastinya kamu nggak akan bisa menciptakan ide serta konsep iklan yang fresh dan menarik. 

Bisa-bisa produk atau brand kamu kalah populer dengan kompetitor. 

Nah selain itu iklan yang kreatif pasti bisa lebih mudah menarik perhatian target konsumen nya artinya kemungkinan tercapai tujuan dari iklan yang kamu pasarkan akan semakin besar. 

Nah, kalau dari sisi copywriter, skill creative thinking juga bisa meningkatkan nilai jual seorang copywriter loh. 

Kenapa karena copywriter itu nggak cuma dituntut untuk bisa menulis copy yang menjual tapi juga menghasilkan ide-ide yang luar biasa. 

Ide Luar biasa ini tuh meliputi ide yang bisa memperkenalkan brand dengan baik. 

Ide yang bisa menjelaskan suatu produk atau campaign dengan tepat sasaran serta ide bisa mengubah pola pikir keinginan dan emosi target konsumen. 

Cara Mengasah Creative Thinking

Cara Mengasah Creative Thinking
Mengasah Creative Thinking
Semua ide tersebut lahir dari kreativitas berpikir seorang copywriter. Tapi aku orangnya nggak kreatif, bisa nggak ya aku jadi seorang copywriter. Tenang, kabar baiknya skill creative thinking ini tuh bisa diasah, ini dia cara-caranya. 
  1. Berpikir Lateral
  2. Perbanyak Referensi
  3. Jangan Abaikan Ide Sederhana
  4. Brainstroming
Simak penjelasannya di bawah ini.

Berpikir Lateral

Pertama biasakan berpikir lateral. Untuk mendapatkan sebuah ide otak kita bisa berpikir dengan dua cara yaitu tradisional dan lateral. 

Berpikir tradisional adalah proses berpikir secara vertikal atau step-by-step dengan mengikuti prosedur yang umum dan logis berdasarkan data-data yang dimiliki. 

Sementara berpikir lateral adalah proses berpikir secara horizontal dengan menggunakan inspirasi dan imajinasi untuk memecahkan masalah dari sudut pandang yang baru dan tidak kaku. 

Dengan berpikir lateral, kita bisa berpikir lebih kreatif inovatif dan of the box

Sehingga, memungkinkan kita untuk mendapatkan banyak ide baru meskipun nantinya tidak semua ide bisa diaplikasikan. 

Proses berpikir lateral digunakan oleh desainer video game asal Jepang bernama Gunpei Yokoi, proses berpikir ini digunakan dalam menciptakan games-games unggulan dari perusahaan dia yaitu Nintendo.

Saat itu mindset para engineer atau designer video lainnya adalah, kalau ingin menciptakan suatu produk baru berarti harus mengembangkan teknologi yang baru juga, ini itu contoh berpikir vertikal ya.

Di sisi lain, dibanding harus menciptakan teknologi mutakhir untuk produk terbarunya,Yokoi memilih menggunakan teknologi-teknologi yang sudah ada namun dengan cara yang berbeda. 

Nah, apa yang dilakukan oleh Yokoi ini merupakan cara berpikir lateral, bahkan dia menciptakan konsep bernama "letter of thinking with later technology" atau berpikir lateral dengan teknologi lama. 

Ide dasarnya adalah menggunakan teknologi yang tersedia, murah dan sudah dikembangkan dengan baik sebelumnya.

Tapi teknologi ini digunakan dengan cara yang berbeda, sehingga bisa menciptakan konsep inovatif dengan harga yang murah. 

Produk Nintendo yang diciptakan dengan konsep ini diantaranya, game watch Game Boy dan Wii. Temen-temen tahu kan produk-produk Nintendo ini selalu sukses digemari oleh para pecinta games.

Makanya, leterral of thinking bisa mengasah kreativitas kita untuk berinovasi dan menghasilkan produk-produk yang bisa stand out dibandingkan kompetitor. 

Perbanyak Referensi

Cara mengasah kreativitas yang kedua adalah perbanyak referensi. 

Kamu harus rajin riset untuk memperkaya diri dengan berbagai macam referensi konten, mulai dari bahan bacaan berupa buku atau blog, lihat foto iklan atau copy-copy lain serta mengobrol dengan orang lain. 

Dan, ingat ya jangan cuma cari referensi di bidang yang kamu tekunin atau kamu sukain aja.

Misalnya kamu cuma cari referensi soal bagaimana meningkatkan skill copywriting aja atau kalau kamu copywriter untuk produk makanan yang kamu cari cuma referensi iklan produk makanan.

Kalau referensi atau itu-itu aja kamu tetap dapat inspirasi tapi nggak menjamin kreativitas kamu bakalan ke asah. 

Coba cari referensi lain di luar bidang atau produk yang kamu kerjakan, perkaya referensi di luar confort zone kamu. 

Dengan memperkaya referensi dari luar bidang yang kamu sukai, maka otak akan terbiasa mendapatkan input dari perspektif yang berbeda.

Sehingga memungkinkan kamu untuk menghasilkan ide-ide baru dan original dari sudut pandang yang berbeda pula. 

Jangan Abaikan Ide Sederhana

Nah, ketiga jangan abaikan ide-ide sederhana yang muncul di pikiran kamu. Tanamkan dalam mindset kamu bahwa sebuah ide luar biasa itu datang dari ide sederhana yang akan dikembangkan dengan baik.

Apapun ide yang muncul di pikiran kamu terima aja semua, jangan jadi just mental pada diri kamu sendiri dengan berpikir, Ih jelek banget idenya atau duh kayaknya aneh idenya. 

Kalau dari awal kamu udah selektif dengan ide yang muncul di pikiran kamu, percaya deh ujung-ujungnya kamu tuh bakal kesulitan sendiri. 

Nah, mulai sekarang tulis apapun itu yang muncul di pikiran kamu supaya nggak lupa dan bisa dikembangkan lebih lanjut untuk mengetahui apakah ide ini tuh cocok dikembangkan atau enggak.

Karena, bisa aja kan ide yang muncul ini emang nggak cocok buat project yang lagi kamu pegang sekarang, tapi bisa digunakan untuk project setelahnya. 

Satu lagi jangan takut buat mengembangkan ide-ide gila yang muncul meski terkesan aneh, dan gak nyambung dengan produk yang kamu iklankan, tulis aja dulu gambaran kasar ide kamu. 

Contohnya, ingat nggak salah satu campaign perusahaan ojek online berupa billboard yang berisi curhatan panjang?. 

Kalau kamu ingat di video jenis copywriting. Aku kan udah jelasin karakteristik copy di billboard itu lebih singkat, karena orang-orang cenderung melihatnya secara sekilas. 

Tapi untuk campaign ini copy-nya malah berbentuk curhatan panjang, aneh kan?. Walau aneh ide campaign di billboard ini tu terbilang sangat brilian loh. 

Bentuk copywriting yang panjang justru memancing rasa penasaran orang-orang untuk membacanya sampai habis. 

Tapi terus perhatiin juga ya soal lokasi billboard nya. Untuk campaign ini tu emang udah diperhitungkan lokasinya di Kuningan yang emang super macet. 

Ide campaign yang aneh ini, ternyata berhasil meraih lebih dari 10 juta impression di media sosial. Selain jadi viral di media sosial, campaign ini juga berhasil menumbuhkan awareness kemasyarakat.

"Kalau kejebak macet itu nggak enak dan buang-buang waktu, mending naik ojek aja". Jadi, jangan takut buat nge-wujudtin ide-ide aneh dan gila ya. 

Brainstroming

Nah, cara keempat adalah brainstorming yang bisa jadi teknik ampuh untuk stimulasi otak agar bisa berpikir kreatif. 

Dari situ diharapkan kita bisa berfikir out of the box dan menghasilkan ide-ide yang kreatif, fresh dan original. 

Pembahasan soal brainstorming ini akan aku kulik lebih jauh di materi research dan brainstorming

Cara Mengatasi Writer's Blocks

Cara Mengatasi Writer's Blocks
Mengatasi Writer's Blocks
Nah, tadi aku udah bahas cara-cara mengasah creative thinking, tapi kadang masalah copywriter itu bukan cuman gak bisa menemukan ide kreatif.

Ada satu masalah lagi nih namanya writers block, yaitu kondisi dimana seseorang merasa buntu untuk menulis. 

Tiba-tiba kehabisan ide, bingung mau nulis apa, apa bingung harus pakai kata-kata apa. Writers block itu bisa muncul kapan aja, termasuk saat sedang dikejar deadline, terus gimana ya mengatasinya?. 

Gak usah khawatir, pertama, jangan pernah memaksa otak untuk tetap bekerja, rehatlah sejenak, lakukan hal lain, misalnya makan, nonton YouTube, buka media sosial atau ngobrol sama teman. 

Kedua, kamu juga bisa cari inspirasi dengan jalan-jalan dulu, coba keluar ruangan, mencari udara segar dan melihat tanaman hijau. 

Tanaman hijau dipercaya bisa menyegarkan pikiran, membuat kita lebih produktif dan bisa lebih merangsang kreativitas seseorang. 

Kalo ternyata masih gitu juga, coba baca tulisan ulang, anggap aja kamu enggak tahu bentuk tulisan itu seperti apa. 

Biasanya ketika dibaca ulang, kita tuh jadi tahu, mulai dari mana nih bagaimana bisa nulis lagi. Kamu juga bisa mencoba metode free write atau menulis bebas.

Tulis apa aja muncul di pikiranmu tanpa harus memperhatikan pemilihan bahasanya, susunan katanya, struktur kalimatnya, atau apapun yang membuat kamu berpikir tulisan ini bagus nggak ya? 

Pokoknya tulis aja dulu semuanya. Dengan cara-cara tadi, semoga kamu bisa lanjut nulis lagi ya. Nah, itu tadi pembahasan cara mengasah kemampuan creative thinking serta bagaimana menghadapi writers block

Setelah ini aku bakal mulai bahas soal step-by-step menulis sebuah copy dimulai dari tahapan pertama yaitu research dan brainstorming.

Kira-kira di tahapan ini apa aja sih yang belum kita lakukan, Simak materi selanjutnya ya, sampai jumpa.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan creative thinking?

Creative thinking atau berpikir kreatif mengacu pada kemampuan seseorang untuk menghasilkan ide-ide baru, solusi inovatif, atau pendekatan yang tidak konvensional dalam menghadapi masalah atau situasi tertentu. Ini melibatkan pemikiran yang keluar dari kebiasaan, asosiasi yang tidak terduga, dan pandangan yang segar terhadap berbagai hal.

Apa itu Creative Thinking dan contohnya?

Creative thinking, atau berpikir kreatif, adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru, solusi yang inovatif, dan pendekatan yang tidak konvensional dalam menghadapi masalah atau situasi tertentu. Berpikir kreatif melibatkan kemampuan untuk melihat hal-hal dari sudut pandang yang berbeda, membuat asosiasi yang tidak terduga, dan berpikir di luar batasan yang sudah ada.
Berikut ini adalah contoh-contoh creative thinking:
  1. Menggunakan analogi: Mengaitkan konsep atau ide dari bidang yang berbeda untuk memecahkan masalah. Misalnya, mengidentifikasi bahwa manajemen sebuah tim proyek dapat dibandingkan dengan memimpin sebuah orkestra musik.
  2. Brainstorming: Melakukan sesi brainstorming dengan anggota tim atau kelompok untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide baru dalam waktu singkat. Tidak ada batasan atau penilaian pada tahap ini, sehingga semua ide dapat diungkapkan tanpa takut dikritik.
  3. Membalikkan perspektif: Melihat masalah atau situasi dari sudut pandang yang berbeda atau mengambil kebalikan dari apa yang umumnya diharapkan. Misalnya, berpikir tentang bagaimana menjadikan kegagalan sebagai peluang belajar yang berharga.
  4. Pemikiran asosiatif: Menggabungkan konsep atau ide yang tidak terkait secara konvensional untuk menghasilkan solusi kreatif. Misalnya, menghubungkan konsep kebersihan dan teknologi untuk menciptakan alat pembersih inovatif.
  5. Mengajukan pertanyaan yang berbeda: Mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan yang tidak biasa atau menantang asumsi-asumsi yang ada. Misalnya, "Bagaimana jika gravitasi dihilangkan?" atau "Apa yang akan terjadi jika kita mengubah urutan langkah-langkah proses ini?"
  6. Penggunaan gambar atau visualisasi: Menggunakan gambar, ilustrasi, atau visualisasi untuk memperluas pemikiran dan merangsang imajinasi. Ini dapat membantu melihat koneksi atau solusi yang tidak terlihat sebelumnya.
  7. Menciptakan analogi: Menemukan analogi atau perumpamaan untuk menggambarkan masalah atau situasi tertentu. Ini dapat membantu dalam merumuskan perspektif baru dan melihat kemungkinan solusi yang belum terpikirkan sebelumnya.
Ini hanyalah beberapa contoh cara berpikir kreatif dalam menghadapi masalah atau situasi tertentu. Berpikir kreatif melibatkan kebebasan dalam menggali kemungkinan dan mengeksplorasi berbagai ide baru tanpa batasan.

Bagaimana cara melatih creative thinking?

Berikut ini adalah beberapa cara untuk melatih creative thinking:
  1. Latihan brainstorming: Lakukan sesi brainstorming secara teratur dengan anggota tim atau kelompok. Carilah topik atau masalah yang menantang dan berikan waktu untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide tanpa hambatan atau kritik. Latihan ini membantu melatih kemampuan menghasilkan ide-ide baru dan melihat kemungkinan solusi yang kreatif
  2. Membaca dan mengeksplorasi: Bacalah buku, artikel, atau materi yang beragam, termasuk topik di luar minat dan bidang pengetahuan utama Anda. Mengeksplorasi hal-hal baru membuka pikiran untuk ide-ide yang berbeda dan memperluas wawasan Anda.
  3. Berdiskusi dan berkolaborasi: Diskusikan ide-ide dengan orang lain dan terbuka terhadap perspektif mereka. Dalam berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda, Anda akan terpapar pada ide-ide baru dan sudut pandang yang berbeda, yang dapat merangsang pemikiran kreatif.
  4. Mengasah kemampuan observasi: Perhatikan dunia di sekitar Anda dengan sengaja. Latih diri Anda untuk melihat detail yang terlewatkan oleh orang lain dan melihat pola-pola atau koneksi yang tidak terlihat secara umum. Ini membantu melatih kemampuan melihat peluang kreatif dalam hal-hal sehari-hari.
  5. Mencoba hal baru: Keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru. Misalnya, coba hobi baru, jelajahi tempat-tempat yang tidak biasa, atau pelajari keahlian baru. Pengalaman baru merangsang imajinasi dan membantu melatih kreativitas.
  6. Bermain dan bersenang-senang: Bermain peran, memecahkan teka-teki, atau bermain game yang merangsang pikiran kreatif. Kegiatan ini memicu pemikiran asosiatif dan mengembangkan kemampuan berpikir di luar kebiasaan.
  7. Membuat lingkungan yang mendukung: Ciptakan lingkungan di sekitar Anda yang merangsang kreativitas. Tambahkan elemen-elemen artistik, tempat kerja yang nyaman, dan stimulus visual yang menarik. Hindari batasan pikiran atau pembatasan yang tidak perlu.
  8. Mencatat ide: Selalu siapkan tempat untuk mencatat ide-ide yang muncul secara tiba-tiba. Dengan mencatat ide-ide tersebut, Anda dapat kembali ke mereka di kemudian hari dan mengembangkan lebih lanjut.
Dengan latihan yang konsisten dan kesediaan untuk berpikir di luar kebiasaan, Anda dapat memperkuat kemampuan creative thinking Anda. Penting untuk diingat bahwa berpikir kreatif adalah keterampilan yang dapat diperbaiki dan berkembang melalui latihan dan eksplorasi.

Kenapa kita harus creative thinking?

Creative thinking memiliki banyak manfaat dan penting dalam kehidupan kita. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita perlu memiliki kemampuan creative thinking:
  1. Memecahkan masalah: Creative thinking membantu kita dalam mengatasi masalah yang kompleks atau situasi yang sulit. Dengan berpikir kreatif, kita dapat menemukan solusi inovatif yang tidak terpikirkan sebelumnya. Ini membuka jalan untuk penemuan ide-ide baru dan pendekatan yang efektif dalam mengatasi tantangan.
  2. Inovasi: Creative thinking adalah kunci utama untuk inovasi. Dalam dunia yang terus berubah dan berkembang, inovasi menjadi penting untuk tetap relevan dan berkompetisi. Dengan berpikir kreatif, kita dapat menghasilkan ide-ide baru, merancang produk yang inovatif, dan menciptakan peluang baru.
  3. Perbaikan proses: Melalui creative thinking, kita dapat mengidentifikasi kelemahan atau hambatan dalam proses yang ada dan menghasilkan ide-ide untuk meningkatkannya. Dengan terus berpikir kreatif, kita dapat mencari cara untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas dalam berbagai aspek kehidupan kita.
  4. Pengembangan diri: Creative thinking membantu dalam pengembangan diri secara pribadi. Dengan berpikir kreatif, kita dapat mengeksplorasi minat, bakat, dan potensi yang lebih besar. Ini memungkinkan kita untuk menjelajahi gagasan baru, menciptakan karya yang unik, dan mengembangkan identitas kreatif kita sendiri.
  5. Adaptasi: Dunia yang terus berubah dan kompleks membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi. Creative thinking membantu kita untuk berpikir di luar batasan dan menemukan cara baru untuk menghadapi tantangan. Dengan memiliki kemampuan berpikir kreatif, kita dapat dengan lebih fleksibel menghadapi perubahan dan menemukan peluang dalam situasi yang sulit.
  6. Pengembangan karir: Di banyak bidang pekerjaan, creative thinking merupakan kualitas yang dihargai. Kemampuan untuk berpikir kreatif membuka pintu untuk kesempatan karir yang lebih baik. Dengan ide-ide inovatif dan pendekatan yang tidak konvensional, kita dapat membawa kontribusi berharga ke tempat kerja dan mencapai keunggulan kompetitif.
Secara keseluruhan, creative thinking memberikan keunggulan dalam berbagai aspek kehidupan. Ini membantu kita dalam mengatasi masalah, berinovasi, berkembang pribadi, dan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah. Dengan memiliki kemampuan berpikir kreatif, kita dapat menjelajahi potensi kreatif yang lebih besar dan mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang.

Keterampilan berpikir kreatif apa saja?

Berikut adalah beberapa keterampilan berpikir kreatif yang penting untuk dikembangkan:
  1. Fleksibilitas berpikir: Kemampuan untuk melihat masalah atau situasi dari berbagai sudut pandang dan berpindah antara konsep atau ide yang berbeda dengan mudah. Fleksibilitas berpikir membantu dalam menghasilkan solusi yang inovatif dan memperluas pemikiran.
  2. Asosiasi bebas: Keterampilan untuk membuat hubungan atau asosiasi antara konsep atau ide yang tidak terkait secara konvensional. Kemampuan ini memungkinkan untuk menggabungkan elemen-elemen yang tidak biasa dan menciptakan solusi atau ide yang baru.
  3. Kemampuan mengidentifikasi pola: Kemampuan untuk melihat pola atau koneksi yang tidak terlihat secara umum. Dengan mengidentifikasi pola-pola tersebut, kita dapat melihat peluang kreatif dan menghasilkan ide-ide yang lebih baik.
  4. Kemampuan berimajinasi: Kebebasan dalam menggunakan imajinasi untuk memvisualisasikan konsep baru, ide-ide, atau solusi. Kemampuan berimajinasi membantu dalam menghasilkan ide-ide yang kreatif dan membuka kemungkinan baru.
  5. Kemampuan menghadapi ketidakpastian: Kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian atau keadaan yang tidak jelas dengan sikap terbuka dan adaptif. Ini melibatkan keberanian untuk mengambil risiko, mencoba hal baru, dan tidak takut dengan ketidakpastian.
  6. Kemampuan berpikir luar kebiasaan: Kemampuan untuk berpikir di luar batasan yang sudah ada atau cara-cara konvensional. Ini melibatkan pemikiran yang tidak terikat pada norma atau aturan yang ada, sehingga memungkinkan kita untuk menemukan solusi yang inovatif.
  7. Refleksi kritis: Kemampuan untuk secara kritis mempertimbangkan dan mengevaluasi ide-ide atau solusi yang dihasilkan. Refleksi kritis membantu dalam menyaring ide-ide yang kuat dan mengembangkan ide-ide yang lebih baik.
  8. Kemampuan berkolaborasi: Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, mendengarkan perspektif mereka, dan membangun ide-ide bersama. Kolaborasi memperluas wawasan dan memungkinkan adanya sinergi dalam menghasilkan ide-ide kreatif.
Melatih dan mengembangkan keterampilan-keterampilan ini secara teratur dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif kita. Kombinasi dari keterampilan-keterampilan ini memungkinkan kita untuk menghasilkan ide-ide yang inovatif, menghadapi tantangan dengan kreativitas, dan mengembangkan potensi kreatif yang lebih besar.

Video Creative Thinking

Artikel copywriting lainnya hanya di www.ceroboh.com