Copywriting : Research and Brainstorming

Copywriting : Research and Brainstorming - Setelah sebelumnya aku membahas materi creative thinking, di materi kali ini,aku bakal mulai bahas step by

 

Research and Brainstorming
Research and Brainstorming

Copywriting : Research and Brainstorming

Copywriting : Research and Brainstorming - Setelah sebelumnya aku membahas materi creative thinking, di materi kali ini, aku bakal mulai bahas step by step menulis sebuah copywriting, apa aja sih tahapannya?. Pertama adalah riset dilanjutkan dengan brainstorming. Setelahnya baru masuk ke tahapan penulisan, sekarang aku bakal bahas tahap riset dan brainstorming dulu ya.

Cara Membuat Copywriting

Ada 4 hal yang perlu copywriter ketahui untuk bisa menulis copy yang menarik dan juga menjual, yaitu:

  1. Know your product
  2. Know your target audiens
  3. Know your competitors
  4. Know your media

Cari taunya lewat mana sih? Lewat research/riset. 

Tahapan Research Dalam Copywriting
Tahapan Research Dalam Copywriting

Research Dalam Copywriting

Riset bisa dimulai dengan membaca brief terlebih dahulu. Nah, dalam project pembuatan iklan atau campaign biasanya kamu akan menerima creative brief yang akan menjadi guideline pembuatan copy.

Creative brief ini datangnya dari mana ya? 

Kalau kamu in house copywriter, creative brief ini biasanya datang dari tim product marketing atau divisi lain yang berkaitan dengan pembuatan promosi atau campaign tersebut. 

Nah, kalau kamu agensi copywriter, creative brief biasanya diberikan oleh klien melalui tim account excecutive. Sedangkan untuk freelance copywriter, biasanya brief akan diberikan langsung oleh client

Research : Know Your Product

Nah, know your product atau ketahui produk apa yang akan kamu iklankan merupakan hal pertama yang harus kamu cari tahu saat riset. 

Selain berfungsi sebagai acuan dasar membuat copy sesuai dengan goals yang ditetapkan, dalam creative brief ini juga terlampir produk knowledge, atau spesifikasi produk yang akan dipromosikan.

Jadi, kamu bisa riset lewat brief ini dulu. Kalau infonya kurang jelas, kamu bisa riset lebih jauh soal produk tersebut melalui internet. 

Mengetahui detail produk yang akan kamu jual seperti fitur yang dimiliki, bagaimana produk bekerja dan manfaat yang bisa konsumen dapat ketika beli produk ini.

Tentunya akan sangat memudahkan kamu mencari ide cemerlang untuk copy akan kamu buat. Contohnya nih, kamu mau nulis copy e-commerce khusus promo harbolnas (hari belanja online nasional). 

Nah kamu harus tahu dalam event harbolnas ini promo apa aja yang akan diberikan oleh e-commerce tersebut. 

Berapa banyak diskonnya, ada nggak fitur-fitur spesial dalam promo ini, misalnya Lucky Spin atau Cashback

Research : Know Your Target Audiens

Kedua kamu harus tahu siapa yang akan jadi target audiens dari produk tersebut, dari situ kamu bisa menentukan style copy seperti apa yang akan kamu buat dan gimana cara meyakinkan mereka.

Caranya, put yourself under shoes, posisikan diri kamu sebagai konsumen, ini adalah cara yang paling mudah untuk tahu masalah yang mereka hadapi dan apa yang mereka butuhkan. 

Dari situ kamu bisa tahu gimana sih cara yang tepat untuk mendekatkan mereka. Dan perlu diingat, masing-masing target konsumen punya cara pendekatan yang berbeda.

Karena setiap keresahan dan kebutuhan yang berbeda mereka tentu punya prioritas dan juga ekspektasi solusi terhadap kesulitan mereka. 

Research : Know Your Competitors

Ketiga, cari tahu soal brand kompetitor fungsinya agar kamu bisa tahu produk apa yang lagi mereka jual apa kelebihan dan kekurangan produk yang kita jual dibanding kompetitor. 

Dan yang tak kalah penting, gimana mereka mempromosikannya, ini bisa jadi acuan kita supaya bisa membuat copy yang lebih menarik perhatian. 

Contohnya, masih dari iklan promo harbolnas e-commerce, kompetitor pakai headline "Super shock sell up to 70%". 

Nah, kamu bisa buat headline "belanja anti rugi, diskon sampai 70%". Nah, kata-kata anti rugi ini yang ngebuat jadi lebih menarik. Kenapa, nanti aku bahas di materi cara membuat headline ya. 

Research : Know Your Media

Setelah riset tentang kompetitor, kamu harus tahu media apa yang digunakan untuk mempublikasikan copy ini. 

Karena, seperti yang aku jelasin di materi sebelumnya, beda media beda juga karakteristik panjang copynya, bahkan dalam satu jenis media seperti majalah aja bisa beda-beda ukuran displaynya. 

Brainstorming Dalam Copywriting

Tahapan Brainstorming Dalam Copywriting
Tahapan Brainstorming

Setelah melakukan riset, tahapan selanjutnya adalah brainstorming. Nah, Ada beberapa tahap brainstorming nih, yaitu:

  1. Riset Konsep
  2. Tulis Poin-Poin Penting
  3. Mind Mapping
  4. Minta Pendapan Orang Lain

Riset Konsep

Pertama kamu juga harus riset, tapi kali ini risetnya lebih ke konsep iklan seperti apa sih mau kamu buat. 

Cari tahu tentang apa yang target konsumen kamu mau, dan apa itu yang jadi kekhawatiran terbesar mereka saat ini, atau apa sih yang kira-kira akan jadi demand mereka kedepannya. 

Cara tau nya gimana? Coba lihat lihat hasil riset atau survei target konsumen terkini di portal berita, ngobrol sama orang lain juga bisa kasih kamu insight loh buat ide copy

Bisa juga cari tahu apa yang lagi viral atau yang lagi trending topic di media sosial kayak Twitter dan Instagram

Karena nggak bisa dibohongin copy atau iklan yang lagi ngikutin trend saat ini tuh gampang banget buat menarik perhatian orang. 

Kadang masalah yang dicari nggak perlu rumit-rumit bisa masalah di lingkungan kerja, masalah teman-temanmu atau bisa juga masalah yang kamu alami sendiri. 

Nah, dari situ kamu bisa analisis nih, kalau konsumen lagi merasakan hal ini, kira-kira solusinya apa ya. 

Contohnya ada sebuah online travel agent asal Indonesia yang ingin mempromosikan produknya yaitu platform pemesanan tiket liburan, mulai deh di situ proses brainstorming nya. 

Apa yang kira-kira bisa membuat orang tergerak buat liburan terus mulai riset, manfaat liburan tuh apa aja sih, salah satunya ternyata bisa buat orang lebih bahagia.

Habis itu bisa dikembangin lagi deh idenya dari masuk ke tahapan brainstorming selanjutnya yaitu write atau menulis. 

Tulis Poin-Poin Penting

Tulis poin-poin penting yang akan ada di dalam copy kamu nanti, jadikan ini sebagai acuan kamu berpikir kreatif, tulis juga ide-ide yang muncul di kepalamu terkait konsep iklan yang akan kamu buat.

Ingat ya, gak menutup kemungkinan bakal muncul lebih dari satu ide saat kamu brainstorming

Kayak tadi misalnya kan kepikiran tuh kalau liburan tuh bisa jadi jawaban dari kebanyakan masalah yang dihadapi oleh orang-orang. 

Masalahnya tuh ada apa aja, bisa kamu list dulu, misalnya lagi  stess kuliah, sebel karena diomelin sama Bos, pusing karena dibawelin mertua atau karena patah hati. 

Bahkan buat orang-orang yang lagi bahagia, kayak baru jadian sama pacarnya atau naik gaji di tempat kerja, ternyata juga butuh liburan loh untuk menyalurkan kebahagiaan mereka. 

Langkah selanjutnya adalah mind mapping.

Mind Mapping

Mind mapping merupakan salah satu teknik melatih otak kanan yang akan membantu kamu memetakan data dan informasi apa yang kamu punya. 

Visualisasikan dengan cara buat satu ide besar di tengah dan kembangkan lagi jadi beberapa ide kecil atau hal apa saja yang bisa menunjang ide besar kamu tadi. 

Kemudian kamu bisa menghubungkan poin-poin tadi dengan buat garis penghubung. 

Kalau kamu anak yang visual banget, kamu bisa coba teknik Rich Picture Diagrams atau RPD yang juga dikenal dengan istilah Visual Strategic Planning

Teknik ini mirip dengan mind mapping tapi penggambaran situasinya lebih banyak diwakilkan oleh gambar, sehingga otak kanan kamu akan lebih aktif untuk berpikir kreatif. 

Lalu, sambungkan gambar-gambar tadi dengan kata kunci dari iklan yang kamu mau buat. Contohnya, balik lagi ke iklan online travel agent tadi, kamu mau buat komersial video untuk media promosinya.

Goals-nya adalah untuk membuat orang-orang mau liburan dan memesan tiket lewat aplikasi online travel tadi.

Sedangkan Key Message-nya adalah "semua orang butuh liburan" di situ kamu gambarkan poin-poin utamanya beserta turunannya. 

Kenapa orang butuh liburan? Pertama, tadi ada karena masalah kuliah, misalnya tugasnya banyak, terus dosenya galak akibatnya apa? Jadi suntuk dan gak semangat kuliah. 

Ada juga yang karena masalah kerjaan, bosnya galak hobinya ngasih revisi mulu. 

Jadi males juga kerjanya, ada masalah keluarga juga, tekanan dari mertua misalnya, harus bisa masak atau sering ditanya kapan punya anak? kapan nambah anak? Atau pertanyaan dari orang tua sendiri, kapan nikah?.

Nah, ini semua Kan masalahnya masih negatif, tapi kamu juga mau ngasih tahu kalau orang yang ternyata lagi happy juga butuh liburan loh. 

Happy-nya karena apa? Misalnya baru jadian, atau baru aja dapat promosi atau naik gaji dari tempat kerja. Pokoknya, semua ide yang muncul di kepala kamu tuangkan aja dulu dah bentuk gambar. 

Minta Pendapat Orang Lain

Tahap brainstorming yang terakhir adalah jangan ragu untuk meminta pertimbangan orang lain.

Kemukakan ide yang udah kamu tulis atau kamu gambarkan tadi ke rekan satu tim atau siapa aja yang bisa kamu ajak diskusi. 

Mintalah feedback dari mereka, kira-kira apa yang masih kurang atau apa yang perlu dikembangkan dari idemu. 

Kalau benar-benar mentok belum ada ide, jangan ragu juga buat bertanya, tapi jangan bertanya bulat-bulat ya, artinya kamu benar-benar bertanya mulai dari ide kasar sampai dengan konsep detailnya. 

Itu sih, sama aja bukan kamu yang berpikir kreatif. Jadi udah tahukan tahapan research dan brainstorming untuk membuat sebuah copy?. 

Selanjutnya aku akan masuk ke tahap menulis headline yang atraktif. 

Sebagai penarik perhatian pertama dalam membuat copy, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam membuat headline loh, apa aja ya? Cari tahu di materi selanjutnya ya, sampai jumpa.

FAQ

Apa yang dimaksud brainstorming?

Brainstorming adalah suatu teknik atau metode yang digunakan untuk menghasilkan sebanyak mungkin ide atau gagasan secara spontan dan tanpa hambatan. Tujuannya adalah untuk memunculkan ide-ide kreatif dan melibatkan partisipasi aktif dari semua anggota tim atau kelompok.

Apa yang dimaksud dengan brainstorming dan apa tujuannya?

Tujuan utama dari brainstorming adalah:
  1. Memunculkan sebanyak mungkin ide: Dalam sesi brainstorming, tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan sejumlah besar ide. Dengan memungkinkan partisipasi bebas dan tanpa hambatan, setiap anggota dapat berkontribusi dengan gagasan-gagasan baru yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya.
  2. Menggali ide-ide kreatif: Brainstorming bertujuan untuk melibatkan pemikiran kreatif. Dalam suasana yang bebas dan terbuka, anggota kelompok dapat berpikir di luar batasan yang sudah ada, membuat asosiasi yang tidak konvensional, dan menghasilkan ide-ide yang segar dan orisinal.
  3. Mendorong kolaborasi dan perspektif beragam: Brainstorming melibatkan partisipasi aktif dari setiap anggota kelompok. Dengan mendorong kolaborasi, berbagi ide, dan mendengarkan perspektif beragam, sesi brainstorming dapat menghasilkan sinergi antara anggota tim dan menghasilkan ide-ide yang lebih baik dan lengkap.
  4. Memperluas pemikiran dan melihat masalah dari berbagai sudut pandang: Dalam sesi brainstorming, anggota kelompok dihadapkan pada berbagai sudut pandang dan pendekatan yang berbeda. Hal ini membantu dalam melihat masalah dari berbagai perspektif, memperluas pemikiran, dan mencari solusi yang lebih inovatif.

Apa yang dimaksud brainstorming berikan contohnya?

Berikut adalah contoh sesi brainstorming dalam konteks pengembangan ide bisnis:

Sebuah tim yang terdiri dari beberapa anggota berkumpul untuk mengembangkan ide-ide baru untuk peluncuran produk baru. Mereka duduk bersama di ruang rapat dan memulai sesi brainstorming. Beberapa aturan yang ditetapkan adalah tidak ada kritik terhadap ide yang diajukan, setiap ide diterima, dan dorongan untuk berpikir di luar kotak.

Anggota tim mulai mengemukakan ide-ide mereka secara bergantian. Misalnya, salah satu anggota tim mengusulkan ide untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan dengan bahan daur ulang. Ide ini diterima dan dicatat oleh seorang catat ide.

Anggota tim berikutnya mengusulkan ide untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam produk, seperti penggunaan Internet of Things (IoT) atau kecerdasan buatan (artificial intelligence). Ide ini juga diterima dan dicatat.

Selanjutnya, anggota tim mengusulkan ide untuk pasar target, seperti menyasar kelompok masyarakat yang peduli lingkungan atau generasi milenial yang aktif secara digital. Ide-ide ini juga diterima dan dicatat.

Proses brainstorming berlanjut dengan setiap anggota tim memberikan kontribusi ide-ide mereka. Ada ide-ide untuk strategi pemasaran yang unik, desain produk yang menarik, dan fitur-fitur inovatif yang dapat ditambahkan.

Pada akhir sesi brainstorming, tim memiliki sejumlah besar ide yang dihasilkan. Ide-ide tersebut kemudian akan dievaluasi, disaring, dan dikembangkan lebih lanjut dalam tahap-tahap berikutnya dari pengembangan produk.

Dalam contoh tersebut, sesi brainstorming memberikan kesempatan bagi setiap anggota tim untuk berkontribusi dengan ide-ide mereka. Aturan-aturan yang ditetapkan memastikan suasana yang terbuka dan tanpa hambatan, sehingga mendorong munculnya berbagai gagasan kreatif yang dapat diperluas dan dikembangkan lebih lanjut.

4 Langkah brainstorming?

  1. Persiapan: Langkah pertama dalam brainstorming adalah persiapan. Tetapkan tujuan sesi brainstorming dan pastikan semua peserta memahami tujuan tersebut. Identifikasi masalah atau topik yang akan dibahas dalam sesi brainstorming. Siapkan juga peralatan yang diperlukan, seperti kertas, pensil, dan papan tulis atau alat-alat presentasi jika diperlukan.
  2. Generate Ide: Langkah kedua adalah menghasilkan ide-ide secara bebas. Dorong setiap peserta untuk mengemukakan ide-ide mereka tanpa hambatan atau penilaian. Anjurkan mereka untuk berpikir kreatif, berani, dan di luar batas yang sudah ada. Ide-ide yang muncul dapat ditulis di papan tulis atau dicatat dalam dokumen yang dapat dibagikan kepada semua peserta.
  3. Evaluasi dan Diskusi: Setelah menghasilkan sejumlah ide, langkah berikutnya adalah mengevaluasi dan mendiskusikan ide-ide tersebut. Diskusikan dan tinjau setiap ide satu per satu. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan pendapat, memberikan masukan, atau bertanya tentang setiap ide yang diajukan. Diskusikan kelebihan dan kekurangan masing-masing ide serta potensi implementasinya.
  4. Seleksi dan Tindakan: Setelah proses evaluasi dan diskusi, langkah terakhir adalah melakukan seleksi dan menentukan tindakan selanjutnya. Pilih ide-ide yang dianggap paling potensial atau sesuai dengan tujuan sesi brainstorming. Berdasarkan keputusan bersama, tentukan langkah-langkah atau rencana tindakan selanjutnya untuk mengembangkan ide-ide yang dipilih.

Video Research and Brainstorming

Artikel copywriting lainnya hanya di www.ceroboh.com